Petani Keluhkan Harga Porang di Lampung Terus Turun

Pelepasan hasil panen porang di tempat budidaya porang, Ganjar Asri, Senin (16/5/2022) yang dihadiri oleh Walikota Metro Wahdi Siradjuddin
Pelepasan hasil panen porang di tempat budidaya porang, Ganjar Asri, Senin (16/5/2022) yang dihadiri oleh Walikota Metro Wahdi Siradjuddin

BeritaLampung.id - Ketua Petani Porang se-Lampung Laswanto mengeluhkan selama tiga tahun terakhir harga porang di Lampung terus mengalami tren penurunan.

Hal itu ia ungkapkan saat pelepasan hasil panen porang di tempat budidaya porang, Ganjar Asri, Senin (16/5/2022) yang dihadiri oleh Walikota Metro Wahdi Siradjuddin.

“Di tahun 2020 harga porang mencapai Rp. 14.000/kg, pada tahun 2021 harga porang Rp. 8.500/Kg sampai Rp.9.000/kg dan di tahun 2022 harga porang terus mengalami penurunan menjadi Rp. 4.000/kg,” terangnya.

Laswanto berharap pemerintah terutama Pemerintah Kota Metro mampu membantu petani porang untuk dapat menaikan harga porang dipasaran seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Harapan kami kepada Pemerintah Kota Metro dapat memberikan sumbangsih dan membantu petani porang, dimana Presiden Joko Widodo pernah mengatakan bahwa porang merupakan makanan masa depan,” ucapnya.

Budidaya porang di Lampung menurutnya Laswanto sudah berjalan selama 3 tahun, dan tahun ini panen raya porang sejak Sabtu (14/5/2022) menurunkan 5 mobil truk yang akan berangkat menuju Kota Madiun Jawa Timur.

Laswanto juga menjelaskan bahwa pada tahun ini panen porang diperkirakan mencapai 15.000 ton, dimana Kota Metro menjadi penampung tunggal di Provinsi Lampung. 

Sementara itu, Walikota Metro Wahdi Siradjuddin menyampaikan apresiasinya terhadap para petani porang dalam meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Sesuai dengan visi Kota Metro yaitu terwujudnya Kota Metro yang berpendidikan, sehat, sejahtera dan berbudaya,” tuturnya.

Wahdi juga meminta kepada para petani porang untuk terus mempelajari rantai pasar dari hulu sampai hilir untuk terus mengembangkan perekonominan. 

Walikota juga menjelaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Kota Metro merupakan tertinggi di Lampung mencapai 2,68 di atas angka nasional.

“Hal ini bisa terjadi karena kita menggerakan UMKM melalui MB2 (Metro Bangga Beli) dengan menggunakan produk dalam negeri,” kata Wahdi. (wn)