Mengenal Pesta Budaya Sekura Cakak Buah Lampung Barat

Pesta Budaya Sekura adalah Pesta Budaya Tradisional yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. (foto:beritalampung)
Pesta Budaya Sekura adalah Pesta Budaya Tradisional yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. (foto:beritalampung)

BeritaLampung.id (Lambar) - Pesta Budaya Sekura adalah Pesta Budaya Tradisional yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Umumnya dimulai dari 1 Syawal sampai 6 atau 7 Syawal setiap hari bergantian dari Pekon (Desa) ke Pekon yang lain dalam wilayah-Kabupaten Lampung Barat.

Sekura dalam kebudayaan ini artinya topeng/penutup wajah (menutup wajah) atau merubah penampilan yang menggambarkan berbagai bentuk sifat dimuka bumi ini.

Akan tetapi dalam pesta sekura ini penggambarannya adalah suasana suka cita dan kebebasan berkreasi serta berekspresi dalam kebersamaan berkelompok.

Sebagai wujud kegembiraan setelah memenangkan peperangan melawan hawa
nafsu selama 1-bulan penuh di bulan Ramadhan.

Masyarakat secara bersama-sama mengenakan Sekura (bertopeng, menutup wajah) dan merubah penampilan sedemikian rupa yang sifatnya menghibur.

Serta dengan tujuan utama bersilaturahim yang berpuncak pada panjat
pinang secara berkelompok dengan sistim beguai jejama.

Sekura secara teknis dibagi 2 kelompok :

SEKURA BETIK (Helau), penampilannya helau (indah) lucu, bersih dan
sifatnya sebagai penghibur.

Biasanya menggunakan kaca mata gelap dan semua kostum dari kain panjang dan biasanya penutup kepala menggunakan selindang miwang (kain has sebutan masyarakat Lampung Barat).

Kemudian pinggangnya juga dipenuhi gantungan kain panjang "selindang miwang'".

Sekurabetik lebih mengarah pada menghibur penonton dengan tingkah mereka yang bebas berekspresi, sekura betik tidak berhak mengikuti panjat pinang, hanya sebagai penggembira.

SEKURA KAMAK (kotor), memiliki penampilan Kotor, bisa disebut sebagai juga sebagai Sekura CalakĀ.

Kamak (kotor) adalah ciri sekura ini yaitu memakai topeng dari bahan kayu atau dari bahan-bahan alami (tumbuh-tumbuhan).

Bisa juga dari bahan-bahan yang jelek/bekas yang membaluri tubuh mereka yang akan menjadikan penampilannya menjadi lebih unik dan kotor dengan pakaian aneh dan lucu.

Sekura Kamak berhak memanjat pinang yang telah ditentukan, untuk bersaing dan bekerjasama dalam berkelompok untuk mencapai puncak dan menjadi pemenang. (an)