Sosialisasi Antisipasi Penyakit LSD untuk Peternak Sapi

Dinas Pertanian Kota Bandarlampung sedang melakukan pemeriksaan terhadap sapi ternak. Bandarlampung, Jumat, (27/1/2023). (ant)
Dinas Pertanian Kota Bandarlampung sedang melakukan pemeriksaan terhadap sapi ternak. Bandarlampung, Jumat, (27/1/2023). (ant)

BeritaLampung.id (Balam) - Pemerintah Kota (Pemkot) menggencarkan sosialisasi pencegahan penyakit yang harus diwaspadai adalah Lumpy Skin Disease (LSD) kepada kelompok peternak sapi di kota setempat.

"Kegiatan sosialisasi ini agar para peternak waspada dengan penyakit LSD ini," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Bandarlampung Agustini, di Bandarlampung, Jumat (27/1/2023).

Kemudian juga, untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para peternak di kota ini bagaimana gejala dari penyakit LSD serta penangannya awal apabila ada hewan ternak yang berpotensi terserang oleh penyakit tersebut.

"Banyak yang hal yang harus dipahami oleh peternak tentang penyakit ini. Apalagi sekarang LSD sudah ada di Pulau Jawa dan Sumatera Selatan, jadi bagaimana penyakit tersebut tidak masuk di kota ini, apalagi kita akan menghadapi bulan Suci Ramadhan," kata dia.

Terlebih, lanjut dia, Kota Bandarlampung merupakan adalah daerah perlintasan hewan ternak sapi, baik lokal maupun daerah lain, sehingga pengetahuan akan penyebab terjadinya penyebaran virus LSD dapat dimengerti oleh peternak.


"Sekarang masih tahap sosialisasi, nanti ke depan bila ada vaksinasi LSD akan kami lakukan. Kepada sapi peternak di Bandarlampung. Sekarang kami masih menunggu vaksinasi dari pemerintah," kata dia.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kota Bandarlampung M. Rifki, mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan oleh peternak apabila sapinya bergejala penyakit LSD segera melaporkan ke dinas terkait agar segera diambil sampelnya.

"Bila peternak menemukan ada gejala LSD segera lapor, kami akan melakukan sampel dan dibawa ke laboraturium. Nanti di laboraturium yang menentukan apakah hewan ini terjangkit LSD atau tidak serta juga akan melakukan karantina kepada hewan yang bergejala tersebut," kata dia.

Kemudian juga, lanjut dia, pihaknya akan memberikan obat serta vitamin guna menjaga kondisi ternak tetap dalam keadaan sehat.

"Secara teori penyakit LSD ini tidak zoonosis, penyakit ini hanya menular diantara hewan saja," kata dia. (wan)