Pentingnya Pilkada Lampung 2024 Yang Luber Dan Jurdil

Masyarakat akan memilih calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota. (foto:beritalampung)
Masyarakat akan memilih calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota. (foto:beritalampung)

Beritalampung.id (Balam) - Dalam waktu dekat masyarakat Provinsi Lampung akan kembali menggelar pesta demokrasi.

Setelah selesai pemilihan umum (pemilu) serentak 14 Februari 2024.

Kini bersiap menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 mendatang.

Masyarakat akan memilih calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota.

Ketua KPU Lampung berharap pelaksanaan Pilkada 2024 harapannya berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber dan Jurdil).

Sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Sehingga dapat terpilih pemimpin daerah yang berintegritas, legitimate dan amanah menjalankan tugasnya.

“Kami KPU daerah tinggal melaksanakannya. Saat ini parpol sedang penjaringan calon. Sementara rekrutmen badan adhoc akan segera kita buka. Lampung siap menggelar pilkada serentak tingkat provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.

Stakeholder kepemiluan tentunya bahu-membahu untuk mensukseskan pesta demokrasi.

Pilkada merupakan event 5 tahunan sesuai amanat konstitusi. Pilkada merupakan kewajiban masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan merupakan kedaulatan

Sementara, untuk syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernur, jalur partai politik, minimal mendapatkan 20 persen kursi parlemen/DPRD setempat.

Sementara untuk jalur perseorangan/independen, setidaknya mendapatkan 490.434 dukungan KTP untuk maju sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Jumlah tersebut sesuai 7,5% dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lampung pada Pemilu 2024, yang mencapai 6.539.128 pemilih.

Kemudian Ketua Bawaslu Lampung, Iskardo P Panggar mengatakan pilkada sama seperti bertanding sepakbola.

Jika ingin menang tentu menggunakan berbagai strategi, maka kemungkinan berbagai pelanggaran bisa saja terjadi.

“Positioning Bawaslu menjadi wasit. Kapan kita niup pluit, ngasih kartu kuning dan kartu merah,” katanya.

Kemudian, tantangan yang dihadapi dalam pilkada 2024 ini seperti politik uang, polarisasi masyarakat dan netralitas ASN.

Lampung sebagai miniatur Indonesia, masyarakatnya beragam. Oleh sebab itu semua pihak harus terlibat aktif dalam pengawasan. (an)