Terkait Larangan Tilang Manual, Kasat Lantas Polres Lampura : Hanya Ada Himbauan

BeritaLampung - Polres Lampung Utara melalui Kasat Lantas Iptu Joni Carter mengatakan, pihaknya hanya akan melakukan teguran dan himbauan lisan kepada para pelanggar lalu lintas, hal itu merupakan respon dari Interupsi Kapolri melarang melakukan penilangan manual.

“Untuk saat ini kita hanya akan memberikan teguran secara lisan serta melakukan himbauan kepada para pengendara yang telah melakukan pelanggaran aturan berlalu lintas,” kata Kasat Lantas Iptu Joni Kamis, (27/10/2022).

Hal ini kata Kasat, dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh para oknum kepada para pelanggar lalu lintas.

Rudi (24) selaku masyarakat pengendara motor merasa bersyukur atas larangan melakukan penilangan kepada para pengendara.

"Ya bersyukur tidak ada lagi penilangan manual seperti ini, karena yang sudah-sudah kalau kena tilang uang damainya paling enggak Rp100.000 keluar dari dompet," ujar Rudi.

Rudi berharap, dengan diberlakukanya larang tilang ini dapat dilanjutkan oleh pihak Kepolisian, dikarenakan menurutnya pungli dapat terjadi dan sulit dihilangkan apabila menggunkan sistem tilang manual.

Alex (32) seorang pengendara motor mendukung upaya penghilangan tilang manual tersebut yang menurutnya meresahkan.

"Dari zaman saya SMA dulu tahun 2008 sering kena tilang dan debat sama oknum-oknum polisi minta damai, cuma saya gak pernah kasih uang damai enak saya ikut sidang, tapi beberapa kawan-kawan saya juga masih sering melakukan suap menyuap karena ditilang itu, ya saya dukung upaya penghilangan tilang manual tersebut," tutur Alex.

Menurut Alex, rekanya pernah tertilang disebabkan melanggar lalu lintas dengan menerobos lampu merah.

"Dulu ada teman saya kena pasal berlapis, nerobos lampu merah motor mati pajak, dituduh oknum motor buta, akhirnya dia minta duit damai yang lumayan besar, alhamdulillah hal-hal seperti itu akan segera menghilang dengan dihilangkanya tilang manual," kata Alex. [pur]