800 Telur Berhasil Dieram di Konservasi Penyu Pesisir Barat pada 2022

Penyu hijau yang berada di kawasan konservasitaman Pesisir Ngambur tepatnya berada di Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur, Pesisir Barat Lampung. (ant)
Penyu hijau yang berada di kawasan konservasitaman Pesisir Ngambur tepatnya berada di Pekon Muara Tembulih Kecamatan Ngambur, Pesisir Barat Lampung. (ant)

BeritaLampung.id (Pesibar) - Dua jenis penyu bertelur di kawasan konservasi penyu Taman Pesisir Ngambur di wilayah Pekon Muara Tembulih Pesisir Barat Lampung pada 2022.

"Selama tahun 2022 sampai sekarang hanya ada dua jenis penyu yang bertelur di kawasan konservasi ini," kata ketua kelompok Pokmaswas Dwi Lestari, Hasni Alek, di Krui, Sabtu (11/2/2023).

Kedua jenis penyu tersebut adalah penyu hijau dan penyu lekang.

Dia menyebutkan bahwa penyu yang paling sering bertelur di kawasan konservasi atau di sepanjang Pesisir Barat pada bulan September. "Musim penyu bertelur di September sampai dengan Desember," katanya.

Pada tahun 2022 terdapat kurang lebih 800 telur penyu yang berhasil dieram. "Jumlah pengeraman telur penyu selama tahun 2022 itu kurang lebih 800 telur penyu," katanya.

Telur-telur penyu tersebut didapatkan dari seluruh wilayah pesisir pantai di Pesisir Barat Lampung.


"Telur penyu itu kita dapatkan dari seluruh wilayah pesisir barat, yang ditemukan warga, lalu di serahkan kepada kita untuk dilakukan pengeraman dan penetasan," ujar dia.

Kemudian, dari sejumlah telur penyu tersebut, yang berhasil ditetaskan dan dilakukan proses pembesaran itu ada 650 tukik atau anak penyu.

Alek berharap agar masyarakat memperhatikan kelestarian penyu-penyu yang ada di Pesisir Barat.

"Harapan untuk masyarakat dan petugas atau dinas terkait, apabila menemukan penyu atau telur penyu agar segera laporkan ke pokmaswas agar mendapatkan perlindungan terhadap penyu tersebut," katanya.

Dia juga mengingatkan masyarakat ataupun pengunjung apabila menemukan penyu, jangan disakiti atau ditangkap. "Mari kita jaga bersama-sama kelestarian hewan laut yang dilindungi ini," kata Alek. (sat)