Mahasiswa Itera Sabet Mendali dengan Kajian Alat Filtrasi Air Berkarat Sederhana

Gerbang kampus Itera
Gerbang kampus Itera

BeritaLampung.id - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) sabet medali perunggu di ajang Southeast Asia Paper Competition MARS#9 yang digelar Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 

Raihan mendali itu usai mahasiswa mengusung karya tulis berjudul kajian tentang Kombinasi Bambu dan Kulit Pisang Kepok (Musaacuminata) sebagai alat filtrasi air berkarat sederhana.

Salah satu anggota tim Ester Fitria Sari Allagan, Mahasiswa Teknik Pertambangan Angkatan 2021 menyebut tema itu dipilih lantaran Lampung masih menghadapi masalah pencemaran air konsumsi.

“Air berkarat umumnya berada di daerah permukiman penduduk, sehingga apabila dipakai secara berkala dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi masyarakat," kata Ester seperti dikutip, Sabtu (16/7/2022).

Selanjutnya, karya tulis juga kata Ester berdasar pada langkanya air bersih di berbagai daerah, seperti Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Timur, Way Kanan, dan Pesisir Barat, yang memiliki kondisi ketersediaan air bersih cukup memprihatinkan.

“Perlu adanya inisiatif dari kelangkaan air bersih, sehingga tercipta alat kombinasi bambu dan kulit pisang kepok sebagai filter air karat sederhana agar air berkarat ini dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat setempat,” ungkapnya.

Kajian ini menurutnya dengan alat yang dapat dibuat dengan mudah dan dapat diletakkan langsung pada rumah warga sebagai filtering sederhana.

Bahannya menggunakan bambu sebagai bahan utama dan kulit pisang kepok sebagai penyaring air berkarat, dan penetralisir kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang terdapat di dalam air karat.

"Semoga kedepannya mahasiswa Itera dapat terus menemukan inovasi baru dan dapat memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat dengan inovasi-inovasi yang berkelanjutan," tutupnya.

Dalam ajang kali ini, Tim Mahasiswa Itera diwakili oleh Ester Fitria Sari Allagan, mahasiswa Teknik Pertambangan 2021, Muhammad Abi Hanif (Matematika 2021), dan Anisa Rahmawati (Kimia 2021). Serta dosen Program Studi Kimia, Demi Dama Yanti, S.Si., M.Si. sebagai pembimbing. (wn)